Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
Pemkab Bantul kumpulkan pengelola SPPG untuk evaluasi MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-13 13:04:38【Tempat Makan】188 orang sudah membaca
PerkenalanBupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Abdul Halim Muslih disela menjalankan tugas di Bantul. AN

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, segera mengumpulkan para pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah tersebut untuk melakukan evaluasi pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, di Bantul, Selasa, mengangakan langkah mengumpulkan para pengelola SPPG MBG tersebut salah satunya menindaklanjuti adanya laporan keracunan makanan yang dialami siswa yang diduga setelah menyantap makanan MBG di wilayah Kecamatan Jetis.
"Masalah Makan Bergizi Gratis ini harus terus kita evaluasi, kita pantau kita cari apa penyebab sesungguhnya, maka kita akan rapat tentang Program MBG dengan mengundang semua penanggung jawab SPPG," katanya.
Bupati menargetkan dalam waktu dekat atau dalam minggu ini dapat mengundang para pengelola SPPG di Bantul, mengenai masalah atau kendala yang dihadapi termasuk mencari solusi bila ada persoalan dalam menjalankan proyek nasional tersebut.
Baca juga: BGN perkuat pelaksanaan program MBG di Kabupaten Bantul
"Para penanggung jawab SPPG yang ada di Bantul coba kita tanya satu per satu apa problemnya, apa masalahnya, kok masih saja terjadi laporan itu (keracunan)," katanya.
Menurut dia, laporan keracunan makanan yang dialami siswa diduga usai menyantap MBG memang bukan gambaran semua SPPG, melainkan hanya beberapa peristiwa, dan bukan representasi dari semuanya.
"Ini kecelakaan, tapi bagaimanapun karena ini menyangkut kesehatan anak-anak kita, pastilah harus kita cari solusinya, kita temukan penyebabnya apa kok masih saja terjadi keracunan seperti ini," katanya.
Sementara itu, terkait dengan laporan ratusan siswa di salah satu SMA negeri di Jetis yang diduga keracunan makanan pada Jumat (31/10), Bupati mengangakan sudah dilakukan asesmen oleh pihak terkait, dan ngak ada yang perlu menjalani rawat inap.
Baca juga: Bantul awasi pemberian MBG di sekolah meski bukan kewenangan daerah
"Sudah diasesmen dan Alhamdulillah ngak ada yang perlu dirawat inap, artinya mereka yang masih muda tentu imunitas masih kuat, tapi kan kita harus mengantisipasi lebih jauh, jangan sampai ada keracunan lagi," katanya.
Suka(1296)
Artikel Terkait
- Begini cara memisahkan tulang ceker ayam agar mudah diolah
- Gastrodiplomasi lewat cilok dan seblak
- Refleksi Hari Pangan Sedunia, "Berilah kami makanan secukupnya"
- Pembuat film "Pengin Hijrah" dipuji promosikan wisata Uzbekistan
- Berbagai produk terbaru debut di ajang CIIE kedelapan di Shanghai
- Vokasi Unhas dan Pemkot Makassar perkuat ekosistem pangan halal
- Pemprov Sumut turunkan tim tangani dugaan keracunan MBG di Toba
- DPR ingatkan masyarakat waspada obat & kosmetik tawarkan efek instan
- Ahli Ekologi Hewan: NTB jadi daerah penting bagi migrasi burung dunia
- 3 sumber protein nabati dan manfaatnya bagi tubuh manusia
Resep Populer
Rekomendasi

Sinergi ekonomi syariah menyukseskan Makan Bergizi Gratis

Dinkes Ngawi : Ayam lada hitam dan brokoli diduga penyebab keracunan

Natasha Wilona cerita cara tetap positif saat kulit wajah “breakout

DPR ingatkan masyarakat waspada obat & kosmetik tawarkan efek instan

5 makanan sehat ala Jepang, benarkah jadi resep umur panjang?

Waspada, tanaman pagar ini ternyata disukai ular termasuk jenis kobra

Dinkes Sumsel temukan 390.354 kasus ISPA hingga September 2025

Ide kegiatan seru & bermakna untuk merayakan Hari Pangan Sedunia 2025